Pesan Sayyidina Ali bin Abi Thalib



Sayyidina Ali bin Abi Thalib, sahabat dan menantu nabi Muhammad SAW,  pernah berpesan 4 hal kepada putranya, Hasan RA. Empat hal ini yang akan sangat bermanfaat dalam menjalani hidup sebaik-baiknya.
Keempat hal tersebut adalah:
1.      Kekayaan yang paling berharga adalah akal
Kita dibekali akal oleh Allah Swt supaya dapat berfikir. Orang yang berakal akan berilmu, tapi orang berilmu belum tentu berakal. Dengan akal kita menjadi bijaksana, dapat membedakan baik dan buruk, dan dengan akal jugalah kita bisa bisa menghadapi akhir zaman yang penuh fitnah.
2.      Kemisikinan yang paling hina adalah kebodohan
 Bodoh bukan hanya berarti sekedar memiliki IQ dibawah rata-rata. Tapi bodoh lebih kepada tidak bisa menggunakan akal dan fikiran untuk menjadi pribadi yang  baik. Zaman Jahiliyah disebut zaman kebodohan bukan karena penduduknya memiliki IQ rendah, tapi karena mereka tidak mau menngakui nabi Muhammad Saw padahal mereka akal membenarkannya.
Orang pintar merasa bodoh dihadapan Tuhannya karena ketidakberdayaan dan kelemahan mereka, sedangkan orang bodoh merasa pintar dihadapan Tuhannya sehinga mereka mendustakan ayat-ayat Allah swt yang tidak sesuai dengan keinginan mereka. Maka itulah kebodohan yang paling fakir
 3.      Kesendirian yang paling nista adalah Kesombongan
Sombong berarti menganggap diri lebih dari pada orang lain. Orang yang sombong sering membanggakan dirinya, sehingga lupa bahwa semua yang dimilikinya hanyalah karena karunia Allah SWT semata. Lawannya adalah tawadhu atau sikap rendah hati/merendahkan diri. Jika kita bertemu dengan orang tawadhu maka sebaiknya kita lebih bertawadhu lagi, sebaliknya saat kita melihat kesombongan maka ketahuilah bahwa kesombongan dan keagungan itu hanya milik Allah swt, dan Dia akan melemparkan hamba yang memiliki sifat tersebut kedalam neraka. Begitu juga pada saat kita berjumpa dengan orang lain tanamkanlah pada akal kita bahwa kita tidaklah lebih baik dari orang tersebut. Sekalipun kita bertemu dengan orang yang bodoh, seperti pesan Syaikh Abdul Qadir al-Jailani kepada muridnya “Apabila (kamu berjumpa) dengan seorang yang bodoh, hendaklah berkata dia maksyiat karena kebodohannya, sedangkan aku melakukan maksyiat dengan ilmuku. Sungguh aku tidak tahu apakah aku lebih baik dari pada dia?”
4.      Kemuliaan yang paling besar adalah akhlak budi yang baik
Akhlak merupakan sikap/prilaku manusia. Dalam sebuah hadits riwayat Imam Bukhori disebutkan bahwa Rasulullah saw diutus ke muka bumi ini adalah untuk menyempurnakan akhlak yang mulia. Ini membuktikan betapa penting dan mulianya orang yang berakhlak dan berbudi baik. Sayangnya masih banyak orang yang meyakini bahwa kemuliaan itu bisa didapat melalui kekayaan ataupun kecerdasaan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ketika kita berbeda

Karena Nama adalah Sebuah Doa

Hak Anak Terhadap Orang Tua