Hak Anak Terhadap Orang Tua



Setiap manusia pasti menginginkan keturunan. Yup, anak yang shaleh adalah dambaan dari setiap orang tua. Namun perlu diketahui bahwa anak adalah hibah dari Allah SWT. Bersamaan dengan hibah itu, ada hal-hal yang wajib dipenuhi oleh orang tua terhadap anak. Hal-hal yang akan menjadikan seorang anak tumbuh dengan baik dan menjadi anak yang berbakti kepada orang tua.

Apa saja hak-hak anak yang wajib dipenuhi oleh orang tua?

1.    Memilih pasangan yang baik
Untuk memperoleh anak yang soleh/soleha hal pertama yang perlu dilakukan adalah memilih pasangan yang baik. Ini adalah bagian yang paling penting karena setelah satu tetes sperma membuahi sel telur, maka si laki-laki akan abadi menjadi ayah bagi si anak dan si perempuan juga akan abadi menjadi Ibu bagi si anak. Si anak sudah pasti mewarisi sifat orang tuannya baik genotip/fenotip. Maka berhati-hatilah memilih pasangan, karena pasangan yang baik juga akan melahirkan anak-anak yang baik.

2.     Memperdengarkan adzan/Iqamah di telinga anak
Sebuah hadits, dari Abu Hurairah ra yang meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda :
“Tidak ada seorang bayi pun dari anak Adam yang terlahir kecuali ia pasti mendapat tusukan dari setan sehingga bayi itu menangis dan menjerit karenanya, kecuali Maryam dan putranya (Nabi Isa as).” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dalam hadits lain, Rasulullah SAW bersabda :
 “Jeritan bayi ketika lahir adalah karena mendapat tusukan setan.” (HR. Muslim).
Maka untuk menghindari gangguan setan, orang tua terutama si ayah perlu mengadzankan anak ditelingan kanan. Hal ini sesuai dengan hadist dari Ibnu Abbas ra menuturkan bahwa Rasulullah SAW bersabda : “Ajarkanlah kalimat ‘Laa ilaaha Illallahu’ kepada anak-anakmu sebagai kalimat pertama yang mereka dengar.” (HR. Al-hakim).
Rasulullah SAW juga bersabda :
 “Barang siapa yang mendapati seorang bayi yang dilahirkan, kemudian diazankan di telinga kanannya dan diiqamatkan di telinga kirinya, maka ia tidak akan diganggu oleh Ummu Shibyan (setan yang selalu mengganggu anak kecil).” (HR. Ibn Sunny dari Hasan ibn Aki ra).
Menurut Rasululah SAW, setan akan ketakutan dan berlari sejauh-jauhnya apabila mendengar suara azan.

3.    Memberikan nafkah yang halal
Sudah menjadi kewajiban bagi oang tua untuk memberikan asupan yang halal kepada sang anak. Karena itulah sumber kebaikannya sementara makanan yang haram adalah faktor yang menyebabkan buruknya pribadi sang anak.
Ketentuan di atas juga ditetapkan berdasarkan sunnah.  Imam Muslim meriwayatkan sebuah hadits dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:
"Wahai manusia, sesungguhnya Allah tidak akan menerima sesuatu kecuali yang baik (thayyib), dan sesungguhnya Allah memerintahkan kaum mukmin sebagaimana halnya Ia memerintah para Rasul.  Kemudian, Ia berfirman, "Wahai para Rasul, makanlah dari rejeki yang baik-baik, dan berbuat baiklah kalian.  Sesungguhnya Aku Mengetahui apa yang engkau ketahui."  Selanjutnya, beliau bercerita tentang seorang laki-laki yang berada di dalam perjalanan yang sangat panjang, hingga pakaiannya lusuh dan berdebu. Laki-laki itu lantas menengadahkan dua tangannya ke atas langit dan berdoa, "Ya Tuhanku, Ya Tuhanku..", sementara itu makanan yang dimakannya adalah haram, minuman yang diminumnya adalah haram, dan pakaian yang dikenakannya adalah haram; dan ia diberi makanan dengan makanan-makanan yang haram.  Lantas, bagaimana mungkin doanya dikabulkan?.".  (HR. Muslim)

4.    Memberikan pendidikan yang baik terhadap anak
Menceritakan kepada kami Al-Qa’nabi dari Malik dari Abi Zinad dari Al–A’raj dari Abu Hurairah berkata Rasulullah saw  bersabda : “Setiap bayi itu dilahirkan atas fitroh maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasroni sebagaimana unta yang melahirkan dari unta yang sempurna, apakah kamu melihat dari yang cacat?”. Para Sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah bagaimana pendapat tuan mengenai orang yang mati masih kecil?” Nabi menjawab: “Allah lah yang lebih tahu tentang apa yang ia kerjakan”. (H.R. Abu Dawud)
Setiap anak dilahirkan atas fitrohnya yaitu suci tanpa dosa, dan apabila anak tersebut menjadi yahudi atau nasrani, dapat dipastikan itu adalah dari orang tuanya. Orang tua harus mengenalkan anaknya tentang sesuatu hal yang baik yang harus dikerjakan dan mana yang buruk yang harus ditinggalkan. Sehingga anak itu bisa tumbuh berkembang dalam pedndidikan yang baik dan benar.
Dalam proses pendidikkan anak ini, adakalanya orang tua bersikap keras dalam mendidik anak. Contohnya, pada umur tujuh tahun orang tua mengingatkan anaknya untuk melakukan sholat dan pada saat umur sepuluh tahun, orang tua boleh memukulnya ketika si anak tersebut tidak mengerjakan sholat.
Selain itu memilihkan pendidikan yang baik juga termasuk dalam memilihkan sekolah bagi anak. Orang tua wajib menuntun dan membimbing serta mengarahkan bakat dan kemampuan anak sehingga ia bisa menjadi seseorang yang bermanfaat.

“Didiklah anak-anakmu sesuai dengan zamannya,  karena mereka hidup bukan di jamanmu” (Ali Bin Abi Thalib )
Berikut doa – doa agar dikarunia anak yang shaleh
"Ya Rabbku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang tergolong shaleh"{QS. As-Shaffaat (37) : 100}
"Ya Rabbku, ilhamkanlah padaku untuk bersyukur atas nikmatmu yang telah Engkau karuniakan padaku juga pada orang tuaku. Dan ilhamkanlah padaku untuk melakukan amal sholeh yang Engkau ridhoi dan perbaikilah keturunanku" {QS. Al Ahqof [46] : 15}
Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa".(QS. Ali Imran : 38)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesan Sayyidina Ali bin Abi Thalib